Monday, December 28, 2009

Dari Dunia Maya hingga Pembunuhan

Judul Asli : The Blue Nowhere

Pengarang : Jeffery Deaver

Alih Bahasa : Andang H. Sutopo

Peresensi : Andi Eka Iftitah N.

Penerbit : Gramedia Pustaka Utama

Edisi : Soft cover

ISBN : 979-22-0814-3

Tanggal penerbitan : Mei 2004

Bahasa : Indonesia

Halaman : 11 x 18


Novel karangan dari Jeffery Deaver ini menceritakan tentang seorang tahanan penjara federal sekaligus seorang hacker, Wyatt E. Gillette yang membantu tim dari kepolisian untuk memburu pelaku kasus pembunuhan berantai di California. Pelaku pembunuhan tersebut adalah cracker (sebutan untuk orang yang menerobos situs tanpa izin dan melakukan pencurian data atau hal-hal perusakan lainnya) yang sudah tak bisa lagi membedakan mana dunia maya dan mana dunia nyata.

Sang cracker menganggap hidup manusia sama halnya dengan permainan yang dinamakan MUD-game. Dalam hal ini ia harus membunuh sebanyak mungkin targernya dalam waktu seminggu untuk mencapai level tertinggi; expert. Namun, hal inilah yang membuatnya ketagihan untuk memakan lebih banyak korban dengan tingkat kesulitan yang terus bertambah. Makin sulit targetnya, makin tinggi pula point yang akan dia dapatkan.

Dalam menjalankan aksinya, Jon P. Holloway menyelundupkan sebuah program ke dalam PC atau laptop calon korbannya dan berhasil menyadap apapun dari sana dengan program tersebut. Ia bisa tahu apa isi e-mail, hasil chat, bahkan data dari komputer calon korban sendiri. Ia bisa tahu segalanya, bahkan bisa menyadap hubungan telekomunikasi yang dilakukan calon korban sehingga suatu saat ia bisa menjelma menjadi siapapun yang dikenali korban dan bisa saja membunuhnya. Penjelmaan diri menjadi orang lain ini dikenal dengan istilah social engineering atau rekayasa sosial.


Salah satu hal yang paling mengerikan dari novel ini ialah kelakuan si-cracker, Jon P. Holloway, dalam melakukan aksinya menyelundupkan sebuah program ke dalam PC atau laptop calon korbannya dan berhasil menyadap apapun dari sana dengan program tersebut. Ia bisa tahu apa isi e-mail, hasil chat, bahkan data dari komputer calon korban sendiri. Ia bisa tahu segalanya, bahkan bisa menyadap hubungan telekomunikasi yang dilakukan calon korban sehingga suatu saat ia bisa menjelma menjadi siapapun yang dikenali korban dan membunuhnya.


Buku Deaver sudah diterjemahkan ke dalam 25 bahasa ini memang cukup menantang pembacanya dengan alur yang dulit ditebak, bahkan mengecoh. Ada beberapa bagian yang ditulis dengan alur mundur untuk menghubungkan sebab-akibat suatu kejadian di dalamnya. Namun ada sedikit kesulitan yang mungkin saja dihadapi pembacanya ketika menghadapi beberapa istilah percakapan asing.


Meskipun novel ini merupakan jenis novel fiksi-ilmiah dan terdapat begitu banyak istilah komputer yang ditawarkan penulisnya, istilah-istilah tersebut dijelaskan cukup detail sehingga memudahkan para pembaca yang berasal dari kalangan awam. Dengan akhir yang di luar dugaan dan susunan alur yang dinamis, novel ini benar-benar menyajikan suasana yang berbeda bagi pembacanya. Bagi yang penasaran akan karya Deaver ini, tidak ada salahnya mencoba.

No comments:

Post a Comment