Kakakku bilang kelas tiga SMA adalah masa-masa paling sulit dalam dunia persekolahan. Alasannya, di sinilah saat dimana orang menentukan langkah selanjutnya buat hidup ke depan. Orang-orang mulai menyiapkan rencana mau-jadi-apa kedepannya dengan mempersiapkan diri akan jurusan yang akan dipilih. Dan yang paling penting, bangku kelas tiga SMA adalah bangku terakhir dalam masa 12 tahun pendidikan sekolah sebelum memasuki dunia universitas, atau yang lebih luas.
Jujur saja, aku membenarkan pernyataan kakak ku itu. Gimana tidak, pada tahap ini yang perlu dipersiapkan itu UN, UAS, college, fakultas, beserta jurusan-jurusannya. Sebelum masuk ke beberapa tahap itu, ada yang namanya tahap persiapan seperti bimbel (bimbingan belajar), latihan soal, dan belajar sampai 'poge'. Ditambah lagi materi sekolah belum sepenuhnya tuntas ketika memasuki semester dua. Huahh, pikiran ini tampaknya telah bercabang layaknya akar monokotil.
Mulai dari cari info perguruan tinggi di ruang BK, pendaftaran program JPPB, ngurus surat atau berkas sana-sini, pengesahan, kumpulin sertifikat, searching PTN di internet, cari beasiswa, ke kedutaan, beli buku, download e-book, nelpon teman-teman sana-sini, ngorek info sama temannya kakak ku yang udah S-3, chatting sama teman yang lebih tahu, dan merogoh kocek untuk kepentingan lainnya sudah cukup mewarnai masa kelas tiga ini.
Untungnya, Yang Maha Kuasa masih memberiku kesempatan untuk memanjatkan segenap doa dan harapan. Doa dari teman-teman, orang tua, dan kakak-kakakku telah banyak membantu meringankan bebanku selama ini. Setelah semua jalan telah ku tempuh, inilah pertahanan terakhirku. Semoga perjalanan yang sudah mendekati 'final' ini tidak sia-sia. Dan aku yakin God's Planning Is Always Better!
No comments:
Post a Comment